Renung..
Kala merajut buangan yang jauh
merayap seperti alir
bersua kerjap kerjap masa
inilah simpang'nya..
Dari tak pelak yang slalu berlari
ku tak kuasa singgah dan berkeluh
dan ku pun terseret..
Lantunan asing tengah kugubah
tak ini yang dulu kubuat
lebih indah.. Lebih pahit...
Bak Langit hina yang menjura
memohon pijaran sang Surya
gundah ia takut tak biru
resah ia ingin di siar..
Meski lautan tak kerap risau
tiada acuh gelombang apa
tak perduli riak dan warna
hingga tersebutlah ia Samudra..
Maka serangga malam berderik
tanpa berkelana untuk disapa...
Duhai dinda Amore
menanti menengadah awan
berkumandang doa dan mohon kelu
pada biru terang hingga bernanti kelam
'ya' bila kau tatap bintang
'betul' bila kau cari cahaya
'lanjutkan' bila terucap rindu
'setuju' kalaulah indah..
Sesuatu itu tak terjaga
matamu tak kunjung bertemu
cuma...
Dan kutersiap pada detik
Sembunyi dalam lelah yang tak mampu
cuma menjerit seakan sampai
takkan menampik mau yang bisu
kutahu ikrar yang ingkar
menyusup merelung hingga kepala
kupaksa menutup dengan diam
Yang sudah seribu sepanjang dulu
hempas saja sajak hiba
tak guna desau yang...
Maaf bila ku tadi diam
menerka-nerka apa yang sengau
menjemput apa yang tercekat
mengorek apa yang ku bisu
Bejana ini meluap penuh
Kubawa serta dalam berderu
Berpaut untaian seribu pesan
Labuhan ku, pancang janji terakhir
hanya aku sesat melipur
nadaku kelu tak sanggup melukis...
Panjang jalan ini sudah kutepi
berhimpun sudah kusimpan
dari yang pergi dan yang kutinggalkan
dan petuah berkali-kali menampar
dalam cemar khilafku yang muda
dan ia bermaki padaku..
heyy..bodoh..
Bila ada yang kau tutup
tutup saja mulutmu..
Bila ada yang kau buka
buka telinga dan...
Tak ada yang jauh tertolak
karena hujanku samalah basah
Seperti lagu mengantar alun
Janji terlantun bertahta setia
Ukirmu tadi bagai sang Timur
Yang bertaut megah hingga berkiblat
Takkan paut ada yang besar..
Bila yang kecil abai kau lempar
hormat ane...
Suhu GaBoL... :ampun:
Bila kita nanti..
Sepanjang aku bersua
jangan marah bila ku diam
banyak bekal yang kubawa
berkarung penat yang ku pulang
tak usah apa dan kenapa
aku tak mengapa..aku baik saja
Bila kita sampai malam
beranjak lalulah baringkan
aku mungkin sebentar mengusut
baru ku sanding bertatap...
Paruh hari kulamun dalam
di genang pematang yang terkilir
mengenang sampai benderang
berdentang hingga hari berpamit
pancang pancang ku terpaku
berderak dalam retaknya yang pasi
hari ini desau berangin
berpeluk parau kepak meniup
semilir melantun bait pengampun
menolak sesak sebongkah...
Jauh..jauh...
Kemana lagi kau bersauh..
Bila hatiku ingin rindu
pada gulana yang tak tersandar..
Derai.. Derai..
Angan kerap aku pulang
diantara silih rinai yang lalu
gemulai raut yang berkenang
Berdendang berseruling
merayu angin menggodanya malu malu
berceluk dalam cekung air...